MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN GABUNGAN
PERBEDAAN ANTARA PENELITIAN KUALITATIF, KUANTITATIF, DAN METODE GABUNGAN DALAM HAL RUMUSAN MASALAH
Untuk Mememenuhi Tugas Mata Metodologi Penelian Gabungan
yang Diampu oleh Dr. Parno, M. Si
Disusun oleh:
Kholif Indriastuti (180321614578)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FEBRUARI 2021
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penelitian yaitu pekerjaan yang berupa menghimpun data baik data dari sumber kepustakaan maupun data dari lapangan. Kemudian penelitian ini dilakukan guna untuk memperoleh data yang tentunya akan diolah sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan. Setelah menentukan topik dan tema, metodologi, dan pendekatan, peneliti kemudian menyiapkan proposal penelitian. Dalam rangkaian penelitian untuk melakukan sebuah penelitian paling awal yaitu penulisan proposal penelitian. Proposal penelitian dapat ditulis sesuai dengan jenis penelitian yang akan dilakukan. Dalam hal ini terdapat tiga jenis proposal penelitian yang akan dibahas dalam hal rumusan masalah, yaitu proposal penelitian kualitatif, kuantitatif, dan metode gabungan. Seringkali ditemukan kendala dalam penulisan proposal dalam hal rumusan masalah. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dijelaskan lebih rinci mengenai perbedaan penulisan dan strategi penulisan dalam hal rumusan masalah pada proposal penelitian.
Rumusan Masalah
Apa yang harus diperhatikan pada saat menulis rumusan masalah?
Bagaimana langkah-langkah penulisan rumusan masalah pada penelitian dan bagaimana cara merumuskan masalah penelitian agar menjadi baik?
Bagaimana perbedaan penulisan rumusan masalah pada masing-masing kerangka penelitian berdasarkan jenisnya (kualitatif, kuantitatif, dan metode campuran)?
Tujuan Penulisan
Mengetahui pokok penting yang harus diperhatikan saat menulis rumusan masalah.
Mengetahui langkah-langkah penulisan rumusan masalah pada penelitian dan cara merumuskan masalah penelitian agar menjadi baik.
Memahami perbedaan penulisan rumusan masalah pada masing-masing kerangka penelitian berdasarkan jenisnya (kualitatif, kuantitatif, dan metode campuran).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yaitu bukanlah mengenai deretan pertanyaan akan tetapi berupa pernyataan. Baru setelah kalimat rumusan masalah tuntas, kemudian membuat pertanyaan penelitian secara terperinci. Rumusan masalah yang dibuat hendaknya/sebaiknya selaras/sejalan dengan tujuan penelitian. Tampak bahwa rumusan masalah adalah pernyataan yang terkait secara erat dengan pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian. Maka akan terbentuk sebuah struktur kalimat sempurna yang satu sama lain akan saling terkait. Kalimat sempurna yaitu meliputi subjek, objek, dan predikat (Darmalaksana., W. 2020: 15).
Perumusan masalah merupakan hal utama yang ditentukan pada saat pertama kali akan dilakukan riset. Suriasumantri (2003: 312) menyebutkan bahwa rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pernyataan-pernyataan apa saja yang ingin kita cari jawabannya. Dapat dinyatakan bahwa perumusan masalah merupakan pernyataan spesifik mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti (Ridha., N. 2017: 64-65).
Rumusan masalah diperoleh dari identifikasi masalah yang sudah diajukan. Jika identifikasi masalah masih sangat luas cakupannya, maka rumusan masalah merupakan masalah spesifik yang sudah dibatasi untuk diteliti lebih lanjut oleh peneliti. Dalam rumusan masalah yang dibuat, sudah tergambar dengan jelas desain penelitian yang akan dilakukan, apakah menggunakan desain kualitatif, kuantitatif (korelasional, komparasi, dan deskriptif), dan seterusnya (Ridha., N. 2017: 64-65).
B. Langkah-Langkah Penulisan Rumusan Masalah Pada Penelitian
Langkah-langkah Perumusan Masalah (Ridha., N. 2017: 65)
1. Tentukan fokus penelitian
2. Cari berbagai kemungkinan faktor yang ada kaitan dengan fokus tersebut yang dalam hal ini dinamakan subfokus
3. Dari antara faktor-faktor yang terkait adakan pengkajian mana yang sangat menarik untuk ditelaah, kemudian tetapkan mana yang dipilih
4. Kaitkan secara logis faktor-faktor subfokus yang dipilih dengan fokus penelitian
Rumusan Masalah yang Baik
1. Bersifat orisinil, belum ada atau belum banyak orang lain yang meneliti masalah tersebut
2. Dapat berguna bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan terhadap masyarakat
3. Dapat diperoleh dengan cara-cara ilmiah
4. Jelas dan padat, jangan ada penafsiran yang lain terhadap masalah tersebut
5. Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya
6. Bersifat etis, artinya tidak bertentangan atau menyinggung adat istiadat, ideologi, dan kepercayaan agama
C. Perbedaan Penulisan Rumusan Masalah Berdasarkan Jenis Penelitian
Rumusan masalah berperan sebagai rambu bagi pembaca dan untuk mempersempit tujuan penelitian. Berikut adalah perbedaan saran penulisan berdasarkan jenis penelitian yang dilakukan:
Kualitatif
- Tuliskan pertanyaan tidak lebih dari lima hingga tujuh.
- Awali dengan kata apa atau bagaimana untuk menunjukkan keterbukaan penelitian
- Fokus pada satu konsep utama
- Gunakan verba eksploratif seperti “berdampak pada”, “mempengaruhi”, “menentukan”, “menyebabkan”, dan “menghubungkan”
- Harus menunjang upaya penemuan teori substantif yang merupakan temuan teori baru yang berakar pada data-data di lapangan
- Bahwa rumusan masalah dalam penelitian kualitatif itu diangkat dalam rangka menemukan jawabannya yang diharapkan menjadi embrio dari penemuan teori dasar yang dapat digunakan sebagai acuan
- Peneliti perlu membaca kepustakaan yang relevan sebelum meumuskan masalah penelitiannya
- Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif dapat bersifat tentatif. Sangat dimungkinkan dalam prosesnya di lapangan rumusan masalah akan berubah sesuai dengan latar penelitiannya
- Menanyakan atau ingin mengetahui tentang makna (berupa konsep) yang ada di balik cerita detail para responden dan latar sosial yang diteliti.
Kuantitatif
- Rumusan permasalahan perlu dituliskan secara singkat, jelas, dan mudah dipahami
- Tuliskan rumusan permasalahan sebagai kalimat terakhir dari suatu bagian, agar mudah dibaca (dan mudah dicari), bahasan lebih panjang lebar tentang cara-cara merumuskan permasalahan termuat di bab tersendiri
- Tuliskan pertanyaan mengenai hubungan antar variabel yang dianalisis
- Pilihlah salah satu, menuliskan rumusan masalah atau hanya hipotesis saja, bukan keduanya
- Jika digunakan hipotesis maka harus ada hipotesis nol dan hipotesis alternatif
- Menanyakan atau ingin mengetahui tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau asosiasi antar variabel, atau kadar satu variabel dengan cara pengukuran
Masalah dapat berupa:
- Rasa penasaran kita terhadap sesuatu yang tidak beres/menyimpang
- Tidak cocoknya teori dan praktik
- Tidak cocoknya perencanaan dengan pelaksanaan
Membatasi Masalah
- Terbatasnya kemampuan, waktu, tenaga, dan biaya
- Masalah yang dipilih harus: interested, manageable, obtainable, significant, dan urgent
- Masalah dibatasi pada pilihan satu atau lebih dari identifikasi masalah
Contoh: masalahnya dibatasi hanya pada penyakit jantung saja, dll
- Masalah dibatasi pada pilihan satu atau lebih dari identifikasi masalah
Metode Penelitian Gabungan
- Rumusan masalah didasarkan pada rancangan kualitatif dan kuantitatif harus disajikan
- Rumusan masalah dapat dituliskan dengan cara yang berbeda mengandalkan satu dari tiga bentuk
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Rumusan masalah yaitu bukanlah mengenai deretan pertanyaan akan tetapi berupa pernyataan. Baru setelah kalimat rumusan masalah tuntas, kemudian membuat pertanyaan penelitian secara terperinci. Rumusan masalah yang dibuat hendaknya/sebaiknya selaras/sejalan dengan tujuan penelitian. Perumusan masalah merupakan hal utama yang ditentukan pada saat pertama kali akan dilakukan riset. Rumusan masalah diperoleh dari identifikasi masalah yang sudah diajukan. Jika identifikasi masalah masih sangat luas cakupannya, maka rumusan masalah merupakan masalah spesifik yang sudah dibatasi untuk diteliti lebih lanjut oleh peneliti.
Pada penulisan proposal berdasarkan jenisnya (kualitatif, kuantitatif, dan metode gabungan) terdapat perbedaan yaitu yang dapat ditemukan dalam penulisan rumusan masalah yang dilakukan. Selain itu terdapat juga langkah-langkah penulisan rumusan masalah pada penelitian dan cara merumuskan masalah penelitian agar menjadi baik.
DAFTAR RUJUKAN
Creswell, J, W. 2014. Research Qualitative, Quantitative, and Mixed Method Approaches, 4 Edition. Washington DC: Sage Publications.
Darmalaksana., W. 2020. Cara Menulis Proposal Penelitian. Bandung: Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Cara Menulis Proposal Penelitian - Wahyudin Darmalaksana - Google Buku.
Gunawan., I. Metode Penelitian Kuantitatif. Slide 1 (um.ac.id).
Hesse-Biber, S. N. 2010. Mixed Methods Research: Merging Theory with Practice. New York: The Guilford Press.
Nugrahani., F. 2014. METODE PENELITIAN KUALITATIF dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. Surakarta. http://digilibfkip.univetbantara.ac.id/materi/Buku.pdf.
Ridha., N. 2017. PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN. Medan: Jurnal Hikmah, Volume 14, No. 1, Januari – Juni 2017, ISSN :1829-8419. Proses Penelitian, Masalah, Variabel dan Paradigma Penelitian | Hikmah (staisumatera-medan.ac.id).
Supriyati, N. METODE PENELITIAN GABUNGAN (MIXED METHODS). http://bdksurabaya-kemenag.id/p3/data/uploaded/dokumen/MIXED_METHODS_NINIK_edit.pdf.
0 komentar: