NOTULA PERTEMUAN PERTAMA
PFIS6515 - Metodologi Penelitian Gabungan
Offering: P-2
Perkuliahan Pertemuan ke – 3
Tanggal: 23/02/2021 sd 1/03/2021
Tema/Topik: Perbedaan antara penelitian kuantitatif, kualitatif, dan metode gabungan dalam hal Pendahuluan, Tujuan Penelitian, Rumusan Masalah, dan Hipotesis Penelitian
Pemakalah
No | NIM | Nama Mahasiswa | Judul Sub-Makalah |
1 | 180321614546 | Iklimatul Fariqoh | Perbedaan antara penelitian kualitatif, kualitatif, dan metode gabungan dalam hal Pendahuluan dan Tujuan |
2 | 180321614678 | Kholif Indriastuti | Perbedaan antara penelitian kualitatif, kualitatif, dan metode gabungan dalam hal Rumusan Masalah |
3 | 200321614979 | Misva Meltri Purba | Perbedaan antara penelitian kualitatif, kualitatif, dan metode gabungan dalam hal Hipotesis |
Kehadiran Mahasiswa
1. Jumlah seluruh mahasiswa peserta matakuliah : 23 mahasiswa
2. Jumlah mahasiswa yang hadir : 22 mahasiswa
3. Jumlah mahasiswa yang tidak hadir : 1
No. | NIM | Nama Mahasiswa Tidak Hadir | Alasan Tidak Hadir |
1. | 180321614541 | Ria Rohmawati | - Tidak mengumpulkan tugas esei kecil (mengikuti program bangkit) |
Notula Diskusi:
Semua mahasiswa non-presenter telah memberikan tanggapan dan juga pertanyaan terkait 3 materi dengan topik yang telah dilemparkan oleh presenter dalam forum diskusi. Berikut adalah rangkuman dari diskusi yang telah dilaksanakan selama satu minggu setelah pertemuan ke-2 tersebut:
Forum diskusi Iklimatul Fariqoh: “Perbedaan antara penelitian kuantitatif, kualitatif, dan metode gabungan dalam hal Pendahuluan”
Topik yang dilemparkan presenter (Iklimatul Fariqoh): menurut teman - teman apa yang menjadi perbedaan paling mendasar dari Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan Gabungan?
Tanggapan Audiens:
Dari materi dan topik diskusi yang disampaikan muncul pertanyaan, tanggapan beserta jawaban dari presenter (penyaji) yang dirangkum dalam point-point sebagai berikut:
1. Muhammad David
Izin menanggapi. Perbedaan mendasar pada 3 penelitian tersebut dapat dilihat pada instrumennya. Pada kuantitatif instrumen harus diuji sebelum penelitian, pada kualitatif instrumen perlu dibuat pedoman, dan pada gabungan instrumen dibuat sebelum penelitian dan juga perlu dibuat.
Saya mau bertanya, bagaimana langkah kita jika kebingunan pada saat akan melakukan penelitian. Semisal bertanya dalam hati “enaknya saya meneliti apa”?
Jika ada salah mohon dikoreksi. Terima kasih
Jawab:
Eka Erwina
Izin membantu menjawab pertanyaan David. Menurut saya, pertanyaan tentang apa yang ingin diteliti dapat diatasi dengan cara mencari banyak-banyak informasi ataupun literatur dari jurnal-jurnal terbaru yang mungkin dapat diakses secara offline maupun online melalui platform-platform yang tersedia seperti dari google scholar dan lain-lain atau juga bisa memperoleh informasi dari pihak-pihak yang berkecimpung dalam bidang yang tepat, mungkin seperti bidang pendidikan atau sains (preferensi sesuai dengan program pendidikan yang saat ini ditempuh). Kemudian, jika sudah memperoleh topik, baru dilanjutkan dengan pertimbangan pemilihan metode penelitian yang akan digunakan, yang tentunya disesuaikan dengan tujuan yang ditetapkan berdasar topik yang dipilih tersebut. Mungkin itu pendapat menurut saya, semoga dapat membantu.
Iklimatul Fariqoh
Terimakasih David atas tanggapan dan pertanyaannya,
Menurut saya hal pertama yang harus kita tinjau sebelum menentukan jenis penelitian adalah meninjau masalah apa yg akan kita teliti, semisal jika masalahnya berkaitan dengan nilai siswa bisa menggunakan penelitian kuantitatif, jika masalahnya berkaitan dengan mutu sekolah mungkin bisa menggunakan penelitian kualitatif.
2. Ratna Dwi Wulansari
Terima Kasih atas makalah yang telah disampaikan. Menurut saya perbedaan mendasar mengenai penelitian kuantitatif, kualitatif, dan gabungan terletak pada poin apa yang sedang diteliti. Jika yang diteliti hanyalah angka-angka saja yang bisa dihitung dan dianalisis dengan menggunakan statistika, maka itu adalah penelitian kuantitatif. Jika yang diteliti lebih kepada pendapat subjektif dan lebih ke ranah sosial budaya yang membutuhkan pendapat orang lain maupun wawancara, maka itu adalah penelitian kualitatif. Jika yang diteliti adalah gabungan dari kualitatif dan kuantitatif, yaitu mengenai data maupun pendapat subjektif, maka itu adalah penelitian gabungan. Terimakasih
Jawab:
Iklimaatul Fariqoh
Terimakasih Ratna atas tanggapannya
3. Titik Nur Mutmainnah
Menurut pendapat saya, perbedaan yang mendasar dari penelitian kuantitatif, kualitatif, dan gabungan yaitu. Jika kuantitatif lebih kepada hipotesis, dan data yang bersifat angka, kualitatif lebih menonjolkan kepada pendapat atau penjelasan, dan gabungan adalah mix method, dimana menggabungkan dua metode penelitian yaitu kuantitatif dan kualitatif.
Mungkin itu pendapat dari saya, izin bertanya kepada saudari penyaji, dalam pandemi seperti ini, untuk penelitian sebaiknya yang paling efektif menggunakan penelitian jenis apa? Terimakasih.
Jawab:
Ulya Shiva
Mohon maaf kapada penyaji dan titik izin menanggapi pertanyaan yang diajukan, menurut saya dari ketiga penelitian tersebut memiliki kemiripan sehingga terdapat kelebihan dan kekurangan masing - masing. Keefektifan penelitan tersebut menurut saya bergantung pada peneliti dan subyek dari penelitian itu sendiri. Umumnya bergantung di mana kenyamanan si peneliti memilih subyek dan metode penelitian, disitulah letak keefektifannya walaupun pada masa pandemi saat ini. Tetapi jika dilihat dari proses pengumpulan data, dengan situasi pandemi mungkin lebih mudah dan efektif menggunakan metode kuantitatif karena pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan serangkaian instrumen penelitian berupa tes/kuesioner, selanjutnya data yang terkumpul akan dikonversikan menggunakan kategori/kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya. Nah kualitas penelitian kuantitatif ditentukan oleh banyaknya responden (responden dapat dicari menggunakan metode online) penelitian yang terlibat.
Iklimatul Fariqoh
Terimakasih Titik atas tanggapan dan pertanyaannya, Menurut saya ketiga penelitian ini bisa dilakukan di masa landemi ini, karena masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh data semisal menggunakan G. Form dll, hanya saja metode nya harus disesuaikan.
4. Qurrota A'yun
Terimakasih mba iklim atas makalah yang disajikan. Menurut saya perbedaan mendasar dari metode penelitian tersebut adalah metode kuantitatif berfokus pada variabel dan Measure objective fact atau mengukur fakta objekitf yang berupa angka2. Kualitatif berfokus pada pendapat subjectif untuk menjelaskan fenomena sedalam-dalamnya dan menggambarkan hubungan atau pola yang terbentuk.
Sedangkan penelitian menggunakan metode gabungan bertindak sebagai diversity of views yang dimaksudkan untuk melihat keragaman pandangan atas masalah yang sedang diteliti. Jika dirasa dengan satu metode hasil yang didapatkan kurang akurat maka akan menggunakan metode yang lain juga.
Jawab:
Iklimatul Fariqoh
Terimakasih Tata atas tanggapannya
5. Eka Erwina
Terimakasih sebelumnya saya ucapkan untuk makalah yan disusun oleh mbak Iklimatul. Izin menanggapi topik yang dilemparkan, menurut saya, dari ketiga penelitian tersebut yang menjadi perbedaan mendasar secara keseluruhan adalah pada tujuan penelitiannya. Penelitian kuantitatif digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel, penelitian kualitatif digunakan untuk mengungkap atau memperoleh hasil deskriptif atas apa yang dilakukan sebagai pelengkap teori atau mungkin menjadi temuan teori yang baru, sedangkan penelitian menggunakan metode gabungan lebih menekankan pada tujuannya untuk memperoleh hasil yang lebih valid, konkrit, dan terpercaya. Bukan berarti penelitian menggunakan metode tunggal tidak valid, namun dalam metode gabungan, data yang diperoleh tak hanya diinterpretasikan dalam satu bentuk, melainkan juga dalam bentuk yang lain dengan analisis yang berbeda namun pada inti yang sama, sehingga diharapkan pembaca lebih yakin pada hasil yang diperoleh tersebut oleh peneliti.
Mungkin ada yang berbeda pendapat dengan saya, mohon koreksinya :), terimakasih.
Jawab:
Iklimatul Fariqoh
Terimakasih Eka atas tanggapannya
6. Ramadhan Very K
Saya Ramadhan Very izin menjawab
Menurut saya perbedaan mendasar dari penelitian kualitatif, kuantitatif, dan gabungan adalah pada data yang akan dikumpulkan. Apabila data yang hendak dikumpulkan berupa angka atau dapat diangkakan maka penelitian tersebut merupakan penelitian kuantitatif. Apabila data yang hendak diambil berupa data kualitatif misal pendapat sesorang maka penelitian tersebut adalah penelitian kualitatif. Sedangkan apabila data yang dikumpulkan berupa angka dan kualitatif maka merupakan metode gabungan.
Jawab:
Iklimatul Fariqoh
Terimakasih Very atas tanggapannya
7. Sarah Lutfiah
Menurut saya perbedaan mendasar dari metode penelitian tersebut adalah metode kuantitatif berfokus pada variabel dan Measure objective fact atau mengukur fakta objekitf yang berupa angka2. Kualitatif berfokus pada pendapat subjectif untuk menjelaskan fenomena sedalam-dalamnya dan menggambarkan hubungan atau pola yang terbentuk.
Sedangkan penelitian menggunakan metode gabungan bertindak sebagai diversity of views yang dimaksudkan untuk melihat keragaman pandangan atas masalah yang sedang diteliti.
Jawab:
Iklimatul Fariqoh
Terimakasih Sarah atas tanggapannya
8. Ulya Shiva
Terimakasih telah menyajikan materi dengan baik. Izin menanggapi topik yang telah dilemparkan. Topik yang dibahas adalah apa yang menjadi perbedaan paling mendasar dari Penelitian Kuantitaif, kualitatif, dan Gabungan?
Menurut saya sebenarnya dari ketiga penelitian tersebut terdapat beberapa hal yang memiliki kesamaan dan kemiripan. Tetapi terdapat pula perbedaanya, hal yang membedakan terdapat pada bagaimana proses penelitian yang dilakukan mulai dari desain penelitian, tujuan penelitian sampai penyajian data. Hal mendasar yang membedakan, menurut saya adalah dari desain penelitian dan tujuan penelitian. Desain penelitian pada kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Kuantitatif memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis. Sedangkan metode gabungan menerapkan desain penelitian dengan mengkombinasikan antara dua metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam suatu kegiatan penelitian sehingga dapat memperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel, dan objektif.
Untuk tujuan dari ketiga penelitian tersebut adalah jika kualitatif bertujuan untuk memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori, mendeskripikan realitas dan kompleksitas sosial. Kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hubungan antar variabel, menguji teori, melakukan generalisasi fenomena sosial yang diteliti. Sedangkan tujuan metode penelitian campuran adalah untuk menemukan hasil penelitian yang lebih baik dibandingkan dengan hanya menggunakan salah satu pendekatan saja, misalnya menggunakan pendekatan kuantitatif saja atau dengan pendekatan kualitatif saja.
Terimakasih
Jawab:
Iklimatul Fariqoh
Terimakasih Ulya atas tanggapannya
9. Siti Lailatul
Terimakasih atas paparan materi dalam makalah penyaji, saya Siti Lailatul izin menanggapi topik diskusi.
Menurut saya perbedaan yang mendasar antara penelitian kuantitatif, kualitatif, dan gabungan ialah terletak pada tujuan penelitian, karena tujuan merupakan dasar untuk melakukan suatu hal termasuk penelitian.
Tujuan dalam penelitian kuantitatif ialah untuk membuat generalisasi kepada populasi yang diteliti, atau untuk mengetahui hubungan antar variabel. Sedangkan penelitian kualitatif bertujuan untuk memperoleh pemahaman awal atau dasar yang mendalam tentang suatu teori. Sedangkan penelitian gabungan memiliki tujuan diantaranya membuat generalisasi, menunjukkan hubungan antar variabel, menguji teori bahkan menemukan teori.
Mohon maaf apabila kurang tepat
Jawab:
Iklimatul Fariqoh
Terimakasih Laila atas tanggapannya
10. Mochammad Saiful
Sebelumnya terima kasih atas makalah yang telah diberikan, Izin menanggapi. Perbedaan yang paling mendasar dari 3 penelitian tersebut adalah pada poin tujuan dari penelitiannya, Setelah kita tau apa tujuan dari penelitian tersebut kita langsung bisa mengetahui metode apa yang akan kita gunakan nantinya (apakah kualitatif, kuantitatif atau gabungan/mix), Kemudian setelah kita mengetahui metode apa yang akan kita gunakan kita bisa membuat instrumen penelitian (data apa saja yang akan kita cari nantinya)
Jawab:
Iklimatul Fariqoh
Terimakasih Saiful atas tanggapannya
11. Baskara Hariadi
Terimakasih atas materi yang disajikan
Menurut saya pada penelitian kualitatif membangun teori dari fakta dan data melalui pengembangan interaksi. Untuk penelitian kuanti menyajikan fakta dan data dengan deskriptif statistik melalui hubungann dan prediksi. Untuk penelitian campuran penyajian data dilakukan berdasarkan permasalahan yang diambil lebih mengutamakan pendekatan kuali ataupun kuanti.
Untuk itu saya izin bertanya, apakah tujuan itu harus ada di dalam pendahulan di setiap penelitian?
Jawab:
Resi Bismantara
Saya izin menjawab pertanyaan dari baskara, menurut saya tujuan penelitian memang harus ada dalam setiap pendahuluan setiap penelitian. Tujuan tersebut ialah mendapatkan sebuah rumusan hasil penelitian melalui proses mencari, mengembangkan, menemukan, dan dapat menguji terhadap dalam pengetahuan. maka dari itu peletakannya yang tepat adalah di pendahuluan
Iklimatul Fariqoh
Terimakasih Baskara atas tanggapan dan pertanyaannya, menurut saya tujuan harus ada di dalam setiap pendahuluan penelitian. karena dalam pendahuluan kita harus memberikan informasi berupa pencapaian yang kita harapkan yaitu berupa tujuan.
12. Affan Ahmad
Pada penelitian kuantitatif, sampel yang diambil memiliki jumlah yang cukup banyak dengan perolehan data yang tidak terlalu dalam atau hanya menggambarkan permukaan dari permasalahan yang ingin diteliti, sebaliknya metode penelitian kualitatif menggunakan sampel/informan ((Kendati demikian, tradisi kualitatif tidak memiliki sampel. Karena pada dasarnya apa yang diyakini eksis sebagai instrumen sumber data adalah informan atau subjek penelitian. Hal ini tidaklah mengherankan, karena tradisi kualitatif melihat sumber data sebagai subjek, begitu pula sebaliknya pada tradisi penelitian kuantitatif yang melihat sumber data sebagai objek.)) yang relatif sedikit namun dengan temuan data yang cukup holistik ataupun mendalam yang mencakup seluruh tema-tema terkait permasalahan dalam penelitian.
Kendati perbedaan diatas kerap digunakan sebagai patokan secara umum dalam melihat perbedaan antar keduanya, namun fakta bahwa metodologi penelitian selalu memperbarui dirinya sesuai dengan perubahan pada realitas yang terjadi dalam masyarakat dan kebutuhan untuk mengungkap realitas tersebut, maka menggunakan dasar-dasar di atas untuk membedakan bagaimana kedua metode ini berbeda agaknya kurang bisa diterima.
Ketika konsep tentang Mix Method mulai diterima oleh akademisi, perbedaan dari ciri khas kedua metode tersebut kemudian melebur menjadi satu karena memang dalam beberapa kasus ciri atau tradisi khusus pada masing-masing metode digunakan bersamaan dan saling melengkapi alih-alih bersebrangan dan mengacaukan proses interpretasi data.
Jawab:
Iklimatul Fariqoh
Terimakasih Affan atas tanggapannya
Forum diskusi Kholif Indriastuti: “Perbedaan antara penelitian kualitatif, kualitatif, dan metode gabungan dalam hal Rumusan Masalah”
Topik yang disajikan presenter (Kholif Indriastuti): 1. Penulisan rumusan masalah pada penelitian. Menurut kalian, apa hal yang paling dasar saat menulis rumusan masalah suatu penelitian? 2. Dari langkah-langkah yang sudah dijabarkan. Menurut kalian, apakah sudah benar dan runtut mengenai langkah-langkah penulisan rumusan masalah tersebut? 3. Terdapat perbedaan penulisan rumusan masalah pada masing-masing kerangka penelitian berdasarkan jenisnya yaitu ada kualitatif, kuantitatif, dan metode campuran.
Tanggapan Audiens:
Dari materi dan topik diskusi yang disampaikan muncul pertanyaan, tanggapan beserta jawaban dari presenter (penyaji) yang dirangkum dalam point-point sebagai berikut:
1. Titik Nur Mutmainnah
Waalaikumsalam wr wb. Terimakasih kepada saudari kholif telah memapaparkan makalah yang cukup baik. Saya Titik Nur Mutmainnah mencoba menanggapi.
Jadi, menurut pendapat saya, hal yang paling dasar saat menuliskan rumusan masalah yaitu menentukan fokus penelitian. Dan dari langkah-langkah penulisan rumusan masalah yang terdapat pada makalah saudari, menurut pendapat saya sudah benar dan runtut.
Saya izin bertanya kepada saudari kholif, dalam penulisan rumusan masalah kuantitatif, rumusan permaslahan dituliskan sebagai kalimat terakhir dari suatu bagian itu maksudnya bagaimana? Mohon maaf saya masih bingung, mungkin dapat diberi contoh.
Terimakasih :)
Jawab:
Kholif Indriastuti
Dalam penulisannya, rumusan masalah ditulis berupa kalimat tanya, diawali dengan kata tanya dan diakhiri dengan tanda tanya. Jadi rumusan permasalahan dituliskan sebagai kalimat terakhir itu maksudnya ya hal yang ingin ditanyakan ditaruh di bagian akhir sehingga penulisan rumusan masalah pada bagian akhir tentu diakhiri dengan tanda tanya, sedangkan untuk dari suatu bagian itu berupa bentuk satu kalimat dari rumusan masalah itu sendiri.
Contohnya:
Seberapa besar pengaruh media pendidikan, sarana prasarana pendidikan, dan kenyamanan kelas terhadap prestasi belajar siswa?
Dalam contoh tersebut yang lebih ditekankan yaitu pada prestasi belajar siswa, langsung bisa tertuju/dilihat pada akhir kalimat.
Terima kasih
2. Muhammad David Hendrawan
Waalaikumussalam wr wb.
Izin menanggapi pada no 1 hal mendasar saat menulis rumusan masalah adalah memilih masalah dan melakukan studi pendahuluan. Pada no 2 langkah penulisan rumusan masalah sudah benar dan runtut seperti langkah awal adalah menentukan fokus masalah, jika tidak ditentukan dahulu maka akan kebingungan saat mencari latar belakang karena tidak memiliki masalah yang diteliti.
Saya izin bertanya mengenai bagaimana perumusan masalah agar tidak menimbulkan keraguan pembaca kepada peneliti?
Jawab:
Yuyun Iqmatul
Assalamualaikum Izin mencoba menjawab.
Menurut saya pada suatu penelitian pasti diawali dengan latar belakang. Jadi agar pembaca tidak meragukan hal yang kita teliti atau mempertanyakan rumusan masalahnya, hendaknya penjabaran terkait " mengapa penelitian ini dilakukan" dikuatkan pada latar belakangnya. Karena dari latar belakang tersebut secara langsung akan terhubung pada rumusan masalah, mengapa peneliti sampai mengangkat penelitian dengan rumusan masalah tersebut. Sehingga dengan penjabaran yang jelas maka pembaca pasti akan paham maksud dari peneliti
terima kasih
Eka Erwina
Izin menanggapi, saya setuju dengan Yuyun, bahwa penguatan itu disajikan pada latar belakang. Menurut saya, untuk meyakinkan pembaca, dalam hal ini tidak perlu terlalu repot untuk fokus pada rumusan masalah, tapi lebih pada susunan latar belakang yang baik dan benar, namun tidak ada salahnya juga untuk memperhatikan rumusan masalah agar pembaca dapat menyimak tulisan dengan lebih jelas dan rampung. :)
Ulya Shiva
saya setuju dengan yuyun untuk perumusan masalah agar tidak menimbulkan keraguan pembaca kepada peneliti adalah dengan mematangkan latar belakang dengan baik dan benar. Tetapi terkait dengan itu saya muncul pemikiran dengan asumsi bahwa rumusan masalah dapat sebagai ringkasan pokok - pokok dari latar belakang penelitian, agar pembaca dapat dengan mudah mengetahui subyek, permasalahan, solusi yang diambil dari sebuah penelitian dengan cepat dan singkat. Bagaimana menurut kalian ya teman - teman?
Kholif Indriastuti
Terima kasih yuyun, eka, dan ulya atas tanggapannya
Setiap melakukan penelitian haruslah melangkah dengan persiapan operasional yang matang. Hal ini berarti dalam rancangan itu telah terdapat antara lain masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, kegunaan penelitian, studi kepustakaan, jenis instrumen, populasi dan sampel, serta teknik analisis yang digunakan. Semuanya itu diungkapkan dengan jelas dan benar menurut ketentuan yang berlaku dan telah disepakati. Sehingga pembaca nantinya tidak akan ragu pada peneliti.
Terima kasih
Resi Bismantara
Saya izin bertanya mengenai bagaimana perumusan masalah agar tidak menimbulkan keraguan pembaca kepada peneliti?
Saya izin menanggapi pertanyaan mas David, menurut saya penulisan rumusan masalah memang perlu agar menimbulkan keraguan atau rasa penasaran pembaca kepada tulisan dari peneliti, agar rasa penasaran pembaca terbentuk dan mulai membaca tulisan peneliti dari awal sampai akhir sehingga rasa penasaran pembaca terpuaskan
Kholif Indriastuti
Terima kasih resi atas tanggapannya
3. Ratna Dwi Wulansari
Wassalamualaikum wr wb Kholif. Terima kasih atas makalah yang telah disampaikan. Menurut saya, ketika merumuskan masalah kita harus mengetahui apa yang terjadi di lapangan, ketidaknormalan yang harus diperbaiki, ataupun melakukan survey mengenai kebutuhan yang berkaitan dengan bidang penelitian kita. Menurut saya untuk penulisan langkah-langkah perumusan masalah sudah baik. Namun, saya ingin bertanya mengenai penulisan rumusan masalah dengan cara yang berbeda mengandalkan satu dari tiga bentuk itu yang bagaimana ya? Terima kasih
Jawab:
Kholif Indriastuti
Yang dimaksud dari satu dari tiga bentuk yaitu salah satu dari 3 jenis perumusan masalah dalam penelitian. Diantaranya dapat berbentuk:
1. Masalah deskriftif, merupakan yang berkaitan dengan pernyataan bagi adanya variabel mandiri, baik itu satu atau lebih variabel. Jadi dalam rumusan masalah peniliti tak perlu membandingkan variabel pada sampel lain, dan juga mencari hubungan variabel dengan variabel lainnya.
2. Masalah komparatif, sebuah permasalahan penelitian yang sifatnya membandingkan antara variabel satu dengan yang lainnya apakah itu sama atau berbeda.
3. Masalah asosiatif, ialah pertanyaan pada sebuah penelitian yang sifatnya memiliki hubungan antar dua variabel atau pun lebih. Bisa dengan hubungan timbal balik, kausal, atau simetris.
Terima kasih
4. Eka Erwina
Waalaikumsalam wr wb, terimakasih atas makalah yang telah disusun dengan baik. Izin menanggapi, menurut saya apa yang dijelaskan oleh Kholif terkait dengan topik yang dilemparkan sudah termuat semua pada makalah dan dapat dipahami dengan baik terkait langkah-langkahnya. Namun, bolehkah saya meminta mbak Kholif untuk memberikan contoh rumusan masalah yang baik dan benar sesuai dengan judul penelitian dan juga jenisnya?
Terimakasih :).
Jawab:
Ulya Shiva
Nah sama mbak Eka saya juga masih belum menemukan bayangan yang mudah terkait dengan hal tersebut. Bagaimana kriteria rumusan masalah yang baik dan benar serta memiliki koherensi dengan judul penelitian?
Jawab:
Kholif Indriastuti
Contoh rumusan masalah:
Sesuai dengan judul penelitian dan jenisnya
- Penelitian Kuantitatif
Judul: Lingkungan: Pemanfaatan Limbah Daun Bambu Kering Sebagai Bunga Hias Serta Pemberdayaan Usaha Ekonomi Kreatif Berbasis Lingkungan
Rumusan Masalah:
1. Bagaimana potensi daun bambu kering untuk menjadi bunga hias ditinjau dari aspek ekonomi dan upaya pelestarian lingkungan?
2. Bagaimana proses pengolahan limbah daun bambu kering sebagai bunga hias untuk menjadi usaha kreatif berbasis lingkungan?
3. Bagaimana analisis rencana hasil pemasaran bunga hias berbahan dasar limbah daun bambu kering?
- Penelitian Kualitatif
Judul: Model Strategi Pengembangan Pariwisata Di Kabupaten Lampung Timur Didukung Oleh Pemuda Setempat Dengan Inovasi Dan Kreativitas
Rumusan Masalah:
1. Bagaimana upaya pengelolaan pariwisata Kabupaten Lampung Timur saat ini?
2. Bagaimana strategi pengembangan pariwisata di Kabupaten Lampung Timur yang melibatkan para pemuda setempat?
- Penelitian Metode Gabungan
Judul: Identifikasi Potensi Desa Tamanagung Untuk Mendukung Konseo Sister Village Dalam Kinteks Manajemen Bencana
Rumusan Masalah:
1. Bagaimana potensi dan kesiapan Desa Tamanagung guna mendukung Konsep Sister?
2. Sejauh mana pengetahuan masyarakat Desa Tamanagung tentang adanya Konsep Sister Village?
3. Apa bentuk dukungan yang dapat diberikan masyarakat Desa Tamanagung terhadap Konsep Sister Village?
Terima kasih
Arti kata koherensi/koheren sendiri menurut KBBI yaitu berhubungan; bersangkut paut.
Sehingga rumusan masalah yang dibuat tidak boleh keluar dari ranah pembahasan/topik dari judul yang ada tersebut. istilahnya lainnya tetap satu pemikiran/satu jalan. Bagaimana caranya agar rumusan masalah tersebut harus berhubungan dengan judul penelitan itu, yang mana rumusan masalah yang diangkat/ditulis tidak keluar dari topik judul.
Selain itu, dalam menulisa rumusan masalah agar koheren harus memenuhi syarat-syarat atau kriteria sebagai berikut:
1. Rumusan masalah harus jelas, padat dan dapat dipahami oleh orang lain
2. Rumusan masalah harus mengandung unsur data yang mendukungpemecahan masalah penelitian
3. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat kesimpulansementara (Hipotesis)
4. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian
5. Suatu perumusan masalah adalah berwujud kalimat tanya atau yang bersifatkalimat interogatif, baik pertanyaan yang memerlukan jawaban deskriptif,maupun pertanyaan yang memerlukan jawaban eksplanatoris, yaitu yangmenghubungkan dua atau lebih fenomena atau gejala di dalam kehidupan manusia.
6. Bermanfaat atau berhubungan dengan upaya pembentukan danperkembangan teori, dalam arti pemecahannya secara jelas, diharapkan akanmemberikan sumbangan teoritik yang berarti, baik sebagai pencipta teori-teori baru maupun sebagai pengembangan teori-teori yang sudah ada
7. Dirumuskan di dalam konteks kebijakan pragmatis yang sedang aktual,sehingga pemecahannya menawarkan implikasi kebijakan yang relevan pula,dan dapat diterapkan secara nyata bagi proses pemecahan masalah bagikehidupan manusia
Terima kasih
5. Qurrota A’yun
Terimakasih kholif atas makalah yang disajikan.
Menurut saya hal mendasar yg perlu diperhatikan dalam menulis rumusan masalah adalah menentukan fokus dan faktor2 yang menarik untuk ditelaah. Saya juga ingin bertanya, untuk metode penelitian gabungan rumusan masalah didasarkan pada rancangan kuantitatif dan kualitatif, apakah ada batasan dalam penulisan rumusan makalah metode penelitian gabungan? Dan bagaimana cara menulis rumusan masalah yang baik pada metode gabungan agar mencakup 2 metode (kuantitatif dan kualitatif) tersebut? Terimakasih
Jawab:
Kholif Indriastuti
Menurut saya, dalam penulisan rumusan makalah metode penelitian gabungan lebih baik maksismal yaitu 3, sesuai/sama dengan rumusan masalah penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Pada metode gabungan ini yaitu gabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif, cara menulis rumusan masalah yang baik dan benar sesuai dengan yang sudah ada di makalah. Dalam menggunakan metode gabungan ini maka akan diperoleh keuntugan yang sekaligus dalam satu penelitian. Berdasarkan fokus penelitian tersebut peneliti dapat membuat rumusan masalah yang berupa pertanyaan penelitian sebagai panduan untuk mengumpulkan data di lapangan.
Selain itu, penelitian berangkat dari masalah atau potensi. Potensi yang ingin diberdayakan, tetapi tidak tahu cara memberdayakan juga akan menimbulkan masalah. Setelah masalah yang melatarbelakangi dikemukakan dengan fakta, selanjutnya dibuat rumusan masalah yang berbentuk pertanyaan penelitian. Rumusan masalah bisa berbentuk rumusan deskriptif, komparatif, asosiatif, dan komparatif asosiatif.
Terima kasih
6. Siti Lailatul
Terimakasih atas paparan materi dalam makalah penyaji, saya Siti Lailatul izin bertanya.
Dari ketiga jenis penelitian (kuantitatif, kualitatif, gabungan), jenis penelitian mana yang jarang dijumpai oleh saudari kholif? Dari hal tersebut kira-kira alasan jarang dijumpainya jenis penelitian tersebut itu apa? Karena memang penelitian tersebut sulit dirumuskan bahkan dilakukan atau bagaimana?
Terimakasih
Jawab:
Kholif Indriastuti
Menurut saya dari ketiga penelitian yang ada yaitu penelitian kuantitatif, kualitatif, dan metode gabungan yang jarang saya jumpai yaitu penelitian metode gabungan.
Mengapa demikian, karena pada penelitian metode gabungan harus menggabungkan yaitu antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hal tersebut menurut saya menjadi kesulitan tersendiri. Premis dasar yang dijadikan alasan mengapa lahir Mixed Method Research adalah: bahwa kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif akan menghasilkan pemahaman yang lebih baik terhadap masalah penelitian dibandingkan bila hanya menggunakan salah satu pendekatan saja. Mixed Method Research bertujuan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada pendekatan kuantitatif maupun pendekatan kualitatif.
Namun dalam penerapannya sendiri metode penelitian gabungan sebagaimana dijelaskan sebelumnya yang merupakan penggabungan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Yaitu sulit dalam menggabungkan keduanya dalam satu proses penelitian.
Terima kasih
7. Baskara Hariadi
Waalaikumsalam wr.wb.
Izin menanggapi,
Menurut saya hal mendasar dalam menuliskan rumusan masalah sudah benar seperti yang sudah dipaparkan oleh penyaji, yaitu menentukan fokus penelitian. Dimana hal tersebut nantinya akan menyangkut akan tujuan penelitian.
Untuk langkah" yang dipaparkan oleh penyaji saya rasa juga sudah lengkap dan runtut.
Namun ada hal yang masih bingung untuk saya tangkap, pada makalah yang penyaji buat ada kalimat "rumusan masalah yaitu bukanlah mengenai deretan pertanyaan akan tetapi berupa pernyataan". Mungkin bisa lebih dijelaskan maksud dari kalimat tersebut. Terimakasih
Jawab:
Kholif Indriastuti
Jadi, maksud dari pernyataan tersebut adalah dalam 1 kalimat rumusan masalah di dalamnya terdapat pernyataan dari masalah yang akan dibahas lebih lanjut atau lingkup pusat masalah yang akan dibahas. Adanya rumusan masalah yang jernih diperlukan dalam merumuskan pernyataan-pernyataan masalah yang baik. Jika seseorang berminat untuk memecahkan suatu masalah maka pada umumnya orang harus mengetahui lebih dahulu apa masalahnya. Bagian terbesar dari pemecahan masalah terletak pada mengetahui apa yang dipertanyakan untuk dicarikan jawabannya.
Terima kasih
8. Mochammad Saiful
waalaikumsalam,
1. Saat merumuskan masalah hal yang paling dasar/yang perlu diketahui adalah menetapkan variabel yang akan digunakan, identifikasi masalah secara spesifik, dan menentukan batasan-batasan penelitian (supaya penelitiannya lebih terarah, tidak meluas)
2. Menurut saya sudah benar,
Tapi saya masih bingung apakah pada langkah 1 "menentukan fokus penelitian" apakah itu juga termasuk menentukan batasan-batasan penelitian, variabel dalam penelitian?
3. Sejauh ini masih paham dengan materi makalah yang diberikan
Terima kasih
Jawab:
Kholif Indriastuti
Dalam penentuan fokus penelitian juga penting setelah menentukan nilai variabel, supaya observasi dan analisa hasil penelitian lebih terarah. Namun sering kali orang melupakan fokus penelitian tersebut, sehingga arah penelitian menjadi tak jelas tujuannya. Sedangkan penelitian yang baik adalah apabila tujuannya pun jelas.
Fokus penelitian adalah pemusatan konsentrasi pada tujuan dari penelitian yang dilakukan. Fokus penelitian harus dinyatakan secara eksplisit untuk memudahkan peneliti sebelum melakukan observasi. Fokus penelitian merupakan garis besar dari pengamatan penelitian, sehingga agar observasi dan analisa hasil penelitian lebih terarah.
Terima kasih
9. Zuyyinah
Saya Zuyyinah, izin menanggapi pertanyaan dari sdri kholif, menurut saya hal yang paling dasar saat menulis rumusan masalah suatu penelitian ialah menentukan fokus penelitian, dan menurut saya mengenai langkah-langkah penulisan rumusan masalah yang disajikan penyaji sudah benar dan runtut.
Kemudian, saya izin bertanya, pada penulisan rumusan masalah penelitian kualitatif terdapat kalimat "Awali dengan kata apa atau bagaimana untuk menunjukkan keterbukaan penelitian", pertanyaan saya, apakah tidak boleh diawali dengan kata Mengapa?
Dan saya ingin bertanya lagi, contoh rumusan masalah pada penelitian gabungan itu seperti apa?
Terimakasih dan Semangat ^_^
Jawab:
Kholif Indriastuti
Boleh apabila diawali dengan kata “Mengapa”. Tidak harus selalu “Apa” dan “Bagaimana”.
Sesuai dengan ulasan di bawah ini, merupakah Langkah Praktis Cara Membuat Rumusan Masalah
1. Tulis kalimat atau paragraf yang memperkenalkan masalah sebelum pembaca mencapai bagian masalah.
2. Perumusan masalah atau pertanyaan penelitian dapat ditulis dalam bentuk daftar pertanyaan atau paragraf atau bagian dari paragraf.
3. Dalam penelitian sosial, rumusan masalah tidak selalu ditulis tetapi sering ditanyakan dengan menanyakan tentang hubungan antar variabel dalam konteks tertentu. Misalnya, hubungan antara pernikahan muda dan pencapaian pendidikan di Kabupaten Singasari.
4. Masukkan kalimat pertanyaan yang relevan. “Bagaimana”, “Apa” dan “Mengapa” umum dalam penelitian sosial.
5. Selesaikan setiap pertanyaan dengan tanda tanya.
Disebutkan bahwa kalimat pertanyaan yang relevan, yaitu ada “Bagaimana”, “Apa” dan “Mengapa”.
Untuk contoh rumusan masalah pada penelitian gabungan sudah tertera pada jawaban diskusi diatas ya.
Terima kasih
10. Regin Salsabilah
Saya Regin Salsabilah Hidayat izin menanggapi topik Saudari Kholif. Pada penelitian, menurut saya hal yang paling mendasar diperhatikan untuk menulis rumusan masalah adalah dengan menentukan arah atau fokus penelitian. Hal ini bertujuan agar rumusan masalah yang disusun sebagai acuan pembahasan yang benar-benar tepat sasaran untuk mengulas permasalahan yang ditemukan. Mengenai langkah-langkah yang dijabarkan pada makalah tersebut sudah runtut, jelas dan informatif sehingga mudah dimengerti pembaca. Terima kasih.
Jawab:
Kholif Indriastuti
Terima kasih regin atas tanggapannya
11. Affan Ahmad
Beberapa Karakteristik menulis rumusan masalah
- Spesifik, artinya langsung pada intinya atau straight to the point. Deskripsi yang terlalu panjang justru menyamarkan inti dari fokus permaslahan yang akan dikaji dan pertanyaan yang diajukan.
- Ada unsur kebaruan dan keaslian, artinya sebagaimana yang sudah disinggung di atas, pertanyaan penelitian menyiratkan sebuah sudut pandang atau pendekatan baru dalam melihat suatu permasalahan yang ingin dibahas.
- Memiliki relevansi terhadap permasalahan yang dibahas dalam komunitas ilmiah, artinya rumusan masalah yang disusun tidak lepas dari beberapa penelitian yang relevan dan pernah dilakukan sebelumnya.
- Menarik perhatian, maksudnya pertanyaan penelitian yang diajukan juga menjadi konsen peneliti yang fokus pada area studi yang sama. Karakteristik ini memang sangat menantang karena peneliti harus jeli melihat apakah rumusan masalah yang disusun berkontribusi pada pengembangan pengetahuan khususnya di area studi yang berkaitan.
Jawab:
Kholif Indriastuti
Terima kasih affan atas tanggapannya
12. Nurhayani Nasution
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Menurut saya, hal yang paling dasar saat menulis rumusan masalah suatu penelitian ialah membuat pertanyaan sesuai dengan topic dan sesuai dengan kriteria penulisan rumusan masalah yang baik. Dan dari langkah-langkah yang sudah dijabarkan di dalam makalah penyaji, sudah benar dan runtut mengenai langkah-langkah penulisan rumusan masalah tersebut.
Jawab:
Kholif Indriastuti
Terima kasih nurhayani atas tanggapannya
Forum diskusi Misva Meltri Purba: “Perbedaan antara penelitian kualitatif, kualitatif, dan metode gabungan dalam hal Hipotesis”
Topik yang disajikan presenter (Misva Meltri Purba): menurut teman - teman apa yang menjadi perbedaan paling mendasar dari Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan Gabungan dari segi hipotesis?
Tanggapan Audiens:
Dari materi dan topik diskusi yang disampaikan muncul pertanyaan, tanggapan beserta jawaban dari presenter (penyaji) yang dirangkum dalam point-point sebagai berikut:
1. Ratna Dwi Wulansari
Terima kasih atas makalah yang telah disampaikan. Menurut saya perbedaannya adalah jika pada penelitia kuantitatif memiliki hipotesis, dan bersifat sebagai hipotesis yang berdasarkan kajian pustaka, analisis pengetahuan, dan tidak bersifat tentative. Pada penelitian kualitatif tekadang tidak memiliki hipotesis, dan jika ada sifatnya tentatif, atau kira-kira
Jawab:
Eka Erwina
Izin menanggapi dari pendapat nana, contoh hipotesis yang tentativ itu seperti apa ya nana karena saya belum paham :'), mungkin nana atau teman lain dapat membantu menjelaskannya, terimakasih
Ulya Shiva
Izin menanggapi ya Ekaaa. Berdasarkan referensi yang saya baca Menurut Prof. Dr. S. Nasution (2000), hipotesis ialah pernyataan tentative yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya. Pernyataan tentative sendiri menurut KBBI merupakan hal yang belum pasti dan masih dapat dirubah.
Tetapi untuk contoh dari hipotesis bersifat tentative dan tidak tentative saya juga belum mengetahuinya karena awalnya saya memahami bahwa hipotesis bersifat dugaan sementara dan akan terjawab atau diterima tidaknya pada akhir penelitian.
Misva Meltri Purba
Terimakasih banyak buat Ratna, Eka, dan Ulya yang telah menanggapi makalah yang saya buat���
2. Titik Nur Mutmainnah
Saya Titik Nur Mutmainnah izin menanggapi,
Menurut saya, jika penelitian kuantitatif terdapat hipotesis dalam mengambil kesimpulan akhir, namun di penelitian kualitatif tidak ada hipotesis tapi terdapat referensi-referensi atau rujukan. Dan gabungan itu mix method artinya boleh menggunakan hipotesis dan boleh tidak, atau juga dapat menggabungkan keduanya.
Izin bertanya, bagaimana cara kita memperoleh referensi atau rujukan yang mutakhir sesuai dengan penelitian yang kita harapkan?
Mungkin itu pendapat dari saya, mohon maaf jika kurang tepat. Terimakasih.
Jawab:
Misva Meltri Purba
Menurut saya cara yang kita lakukan untuk mendapatkan referensi atau rujukan yang mutakhir sesuai dengan penelitian yang kita harapkan dengan cara mencari referensi dari buku dan jurnal-jurnal yang sudah diakui dan terpercaya. Terimakasih
3. Resi Bismantara
Izin bertanya, bagaimana cara kita memperoleh referensi atau rujukan yang mutakhir sesuai dengan penelitian yang kita harapkan?
saya mau menanggapi pertanyaan dari Titik, menurut saya cara memdapatkan rujukan yang mutakhir adalah dengan melihat beberapa situs seperti google sholar, Spinger, Wiley Online library, dimana kita bisa melihat beberapa tulisan" dari para peneliti sebelumnya terkait peneltian yang akan kita bangun, setelah kita membaca penelitian mereka kita bisa merujuk beberapa poin poin penting yang dapat kita letakkan dalam tulisan kita nantinya.
Jawab:
Misva Meltri Purba
Terimakasih banyak buat jawaban nya resi���
4. Ramadhanti Millenia
Terima kasih atas makalahnya, saya ingin memberikan saran mungkin penulisannya bisa lebih ditekankan dan diperjelas sebenarnya apa perbedaan hipotesis dari ketiga metode penelitian.
Kemudian saya ingin mencoba menjawab mengenai perbedaan penelitian kuantitatif, kualitatif, dan gabungan dari segi hipotesis, yaitu:
Pada penelitian kualitatif hipotesisnya bersifat induktif atau berdasarkan pengamatan untuk menghasilkan teori baru; Pada penelitian kuantitatif hipotesisnya bersifat deduktif dan terdiri dari hipotesis nol dan hipotesis alternatif; sedangkan pada penelitian gabungan hipotesisnya dapat bersifat induktif atau deduktif berdasarkan metode penelitian mana yang lebih dulu digunakan.
Selain itu hipotesis pada penelitian kualitatif belum tentu ada. Sedangkan pada penelitian kuantitatif hipotesis ada jika rumusan masalah tidak ada, jadi bisa memilih salah satunya. Pada penelitian gabungan hipotesisnya dapat ditentukan diawal penelitian (bila diawal penelitian menggunakan metode kuantitatif dulu), ataupun ditemukan pada pertengahan (bila diawal penelitian menggunakan metode kualitatif)
Jawab:
Eka Erwina
Saya setuju dengan Dhanti. Kemudian, juga ingin menambahkan saran yang ditulis oleh Dhanti kepada kak Misva :), mungkin bisa dijelaskan lebih rinci lagi juga ingin menyarankan untuk mendasarkan materi pada sumber-sumber yang lebih terpercaya seperti buku atau jurnal penelitian :), semoga membantuu, semangat Misvaaa.
Misva Meltri Purba
Terimakasih banyak atas tanggapan dan saran yg membangun buat saudari Ramadhantu dan saudari Eka���
5. Eka Erwina
Terimakasih atas makalah yang telah disusun sangatlah membantu untuk memahami materi dalam pertemuan ini. Berdasarkan topik yang diberikan, menurut saya perbedaan penelitian kualitatif, kuantitatif, dan metode campuran terletak pada ada tidaknya hipotesis dan bagaimana penyusunannya. Penelitian kuantitatif memakai hipotesis (hipotesis deduktif, sedangkan dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan hipotesis dalam rumusannya, karena penelitian yang bersifat ekploratif dan deskriptif seperti itu sering tidak perlu merumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Untuk metode campuran, karena cenderung menggabungkan dua metode seperti metode kualitatif dan kuantitatif, maka dalam penelitian campuran hipotesis dapat digunakan juga dapat untuk tidak digunakan, bergantung pada penelitian awalan seperti apa yang didahulukan dalam metode campuran yang dipilih.
Sekian pendapat dari saya, mungkin masih jauh dari kata benar :), mohon koreksinya.
Jawab:
Ulya Shiva
Saya sependapat dengan Mbak Eka karena dari kebanyakan referensi yang telah saya baca menyatakan bahwa dari ketiga penelitian tersebut terbedakan juga berdasarkan ada dan tidaknya hipotesis.
Misva Meltri Purba
Terimakasih banyak buat saudari Eka dan Ulya���
6. Baskara Hariadi
Terimakasih mbak misva atas makalah yang dipaparkan
Menurut saya pada penelitian kuanti hipotesis bersifat deduktif eimana hipotesis dirumuskan berdasarkan teori ilmiah yang telah ada. Sedangkan pada penelitian kuali didasarkan dari pengamatan untuk menghasilkan teori baru (induktif). Untuk campuran bisa menggunakan salah satu berdasarkan tujuan dari penelitian yang dilakukan.
Yang ingin saya tanyakan apa bedanya hipotesis dengan tujuan penelitian? Terimakasih
Jawab:
Ramadhan Very Kurniawan
Saya izin menjawab pertanyaan dari mas Baskara. Hipotesis merupakan jawaban sementara atau dugaan sementara dari rumusan masalah penelitian. Sedangkan tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menjadi keinginan peneliti untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan.
Misva Meltri Purba
Terimakasih buat saudara baskara yang telah bertanya, dan saya akan menjawab pertanyaan dari saudara baskara bahwa tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan hasil atau pencapaian yang didapat kan setelah penelitian selesai yang mengungkapkan keinginan peneliti, untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan. Sedangkan hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang bersifat praduga karna harus dibuktikan kebenarannya Melalui data yang dikumpulkan melalui penelitian. Dan terimakasih banyak buat saudara ramadhan dan saudara Muhammad yang telah menanggapi dan membantu menjawabnya.
7. Muhammad David
Izin menanggapi. Perbedaannya dalam segi hipotesis adalah Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Pada penelitian kuantitatif hipotesis statistik yang dirumuskan ada dua bentuk, yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha).
8. Noval Zakariyah F
Izin bertanya dan menanggapi pernyataan David, apa yang menyebabkan penelitian kualitatif tidak memiliki hipotesis? padahal penelitian kualitatif bersifat naratif dan deskriptif yang mampu menelaah maupun menjelaskan suatu fenomena secara mendalam tanpa harus memperhitungkan secara matematis, terimakasih
Jawab:
Misva Meltri Purba
Maaf sebelumnya buat Noval, setelah saya baca kembali ternyata penelitian kualitatif itu juga memiliki hipotesis. Karena semua peneliti diharapkan menentukan jawaban sementara, yang akan diuji berdasarkan data yang diperoleh. Hipotesis harus ada karena jawaban penelitian juga harus ada, dan butir-butirnya sudah disebut dalam problematika maupun tujuan penelitian. Pendapat kedua mengatakan, hipotesis hanya dibuat jika yang dipermasalahkan menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Jawaban untuk satu variabel yang sifatnya deskriptif, tidak perlu dihipotesiskan. Peneiitian ekspioratif yang jawabannya masih dicari dan sukar diduga, tentu sukar ditebak apa saja, atau bahkan tidak mungkin dihipotesiskan. Terimakasih sebelumnya telah menanggapi, semoga dapat menjawab ���
9. Ria Rohmawati
· penelitian kualitatif tidak memiliki hipotesis.
· penelitian kuantitatif memiliki hipotesis H0 dan Ha
· penelitian gabungan. hipotesis bergantung pada topik penelitian yang dilakukan
Jawab:
Misva Meltri Purba
Terimakasih banyak buat saudari Ria atas tanggapannya.
10. Affan Ahmad
Dalam penelitian kuantitatif, keberadaan hipotesis dipandang sebagai komponen penting dalam penelitian. Oleh karena itu sebelum terjun ke lapangan hendaknya peneliti telah merumuskan hipotesis penelitiannya.
Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis, tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Penelitian gabungan merupakan suatu prosedur untuk pengumpulan data, analisis data, dengan penggunaan gabungan secara sekuensial metode kuantitatif dan kualitatif atau sebaliknya, dalam memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terhadap masalah utama.
Jawab:
Misva Meltri Purba
Terimakasih banyak buat saudari Affan atas tanggapannya.
Follow Us
Were this world an endless plain, and by sailing eastward we could for ever reach new distances